Friday 7 December 2012

YA ALLAH.. JADIKANLAH HAMBA UMATMU YANG BERSYUKUR



SEPULUH PERKARA YANG MENDATANGKAN KECINTAAN ILAHI....


Pertama, membaca Al Qur’an dengan merenungi dan memahami maknanya. Perkara ini boleh dilakukan sebagaimana seseorang memahami sebuah buku iaitu  dengan menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku tersebut. Ini semua dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si penulis buku. [Maka begitu pula yang dapat dilakukan terhadap Al Qur’an]


Kedua, mendekatkan diri kepada Allah s.w.t dengan mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib. Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia iaitu menjadi orang yang mendapatkan kecintaan Allah dan bukan hanya sekedar menjadi seorang pecinta.


Ketiga, terus-menerus mengingat Allah s.w.t dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya. Ingatlah, kecintaan pada Allah s.w.t akan diperoleh sekadar dengan keadaan zikir kepada-Nya.

Keempat, lebih mendahulukan kecintaan pada Allah s.w.t daripada kecintaan pada dirinya sendiri ketika dia dikuasai hawa nafsunya. Begitu pula dia selalu ingin meningkatkan kecintaan kepada-Nya, walaupun harus menempuh berbagai kesulitan.

Kelima, merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah s.w.t. Begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan nama dan sifat Allah s.w.t tersebut berulang kali. Barangsiapa mengenal Allah s.w.t dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka dia pasti mencintai Allah. Oleh karena itu, mu’athilah, fir’auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya keliru dalam memahami nama dan sifat Allah s.w.t), jalan mereka dalam mengenal Allah s.w.t telah terputus (karena mereka menolak nama dan sifat Allah s.w.t tersebut).

Keenam, memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia Allah s.w.t yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin. Inilah faktor yang mendorong untuk mencintai-Nya.

Ketujuh, -inilah yang begitu istimewa- yaitu menghadirkan hati secara keseluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah s.w.t dengan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya.

Kelapan, menyendiri dengan Allah s.w.t pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca kalam-Nya (Al Qur’an). Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya.

Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah s.w.t dan bersama para shidiqin. Kemudian memetik perkataan mereka yang seperti buah yang begitu nikmat. Kemudian dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahwa dengan perkataan tersebut akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain.

Kesepuluh, menjauhi segala sebab yang dapat mengahalangi antara dirinya dan Allah s.w.t.

Semoga kita senantiasa mendapatkan kecintaan Allah s.w.t, itulah yang seharusnya dicari setiap hamba dalam setiap detik jantung dan setiap nafasnya. Ibnul Qayyim mengatakan bahwa kunci untuk mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata hati.
Nota Miss  Lastique: Ya Allah Ya Rabul' Alamin, Ya Rahman Ya Rahim... aku bersujud kepadaMu. Aku insan yang lemah, aku umatMu yang kosong..bimbinglah hambaMu ini, cerahkanlah sinarku, tunjukkanku jalan yang lurus, kuatkan imanku Ya Allah.. Ya Mujib, Ya Mujib, Ya Mujib...kabulkanlah impianku.. Ya Allah Ya Rabul'Alamin, kepadaMu hamba bermohon... 

No comments:

Post a Comment